Jumat, 27 April 2012

Makalah Kalimat Efektif


BAB VI
KALIMAT  EFEKTIF

Sasaran Belajar
Setelah mempelajari materi bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1.   Menjelaskan pentingnya kepanduan bagian kalimat,
2.   Menunjukkan logis tidaknya hubungan antarbagian kalimat,
3.   Memilih cara pemusatan perhatian dalam kalimat,
4.   Menentukan cara penggunaan kata yang hemat dalam penyusunan kalimat,
5.   Menyusun kalimat yang efektif.

1.   Pendahuluan
Kalimat adalah wadah pernyataan pikiran. Pernyataan pikiran itu sendiri berasal dari pengembangan gagasan pokok dengan cara tertentu. Pikiran yang disampaikan melalui berbagai bentuk kalimat diarahkan untuk mencapai sasaran atau efek tertentu sesuai dengan maksud pengguna bahasa yang bersangkutan. Proses penyampaian dan penerimaan pikiran dapat efektif. Kalimat efektif adalah kaimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas kepada pembaca sehingga mencapai sasarannya. Kalimat efektiflah yang menyebabkan proses penyampaian dan penerimaan pikiran dapat berlangsung dengan baik.

Penyusunan karya tulis ilmiah mengharuskan penulis menggunakan kalimat-kalimat efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasannya. Kalimat yang demikian ditandai oleh adanya kepanduan unsur kalimat, kelogisan hubungan antar bagian kalimat, pemusatan perhatian pada bagian-bagian tertentu, dan kehematan penggunaan kata. Kalimat efektif menyelaraskan isi pikiran penulis dengan struktur kalimat yang benar menurut kaidah bahasa Indonesia. Uraian berikut akan menjelaskan tanda-tanda kalimat tersebut dengan sejumlah contoh kalimat.

2.   Kepanduan Bagian Kalimat
Kata-kata yang dipakai untuk membentuk kalimat harus ditempatkan pada posisi yang tepat dalam struktur kalimat agar jelas fungsinya masing-masing.
Ada kata yang berfungsi sebagai subjek, ada yang berfungsi sebagai predikat, ada yang berfungsi sebagai objek dan keterangan. Subjek, predikat, objek, dank e-terangan masing-masing sebagai bagian kalimat saling berhubungan secara fungsional. Hubungan yang jelas diantara bagian-bagian kalimat tersebut akan menghasilkan kepanduan bagian kalimat dalam struktur kalimat. Kalimat yang bagian-bagiannya terpadu menjadi secara pengembangan pikiran yang efektir, yang jelas misalnya.
Kalimat
 
Keterangan
 
Pikiran utama
 
              ====>           ====>
Kehidupan modern
(1)   Untuk kehidupan modern menuntut cara berfikir dan bertindak yang efektif dan efisien.

(1a) Kehidupan modern menuntut cara berfikir dan bertindak yang efektif dan efisien.                   
(tidak padu karena tidak jelas subjeknya)



(Padu/efektif)
Perluasan usaha
(2)   Perluasan usaha ini kami menggunakan pinjaman modal dari bank.

(2a) Perluasan usaha ini dapat kami lakukan karena menggunakan pinjaman modal dari bank.
(tidak padu karena subjeknya ganda)


(padu/efektif)
Pikiran dan bahasa
(3)   Pikiran yang kacau pada bahasa yang kacau.

(3a) Pikiran yang kacau tercermin pada bahasa yang kacau

(tidak padu karena tidak jelas subjeknya).

(padu/efektif)
Keterangan
 
Kalimat
 
Pikiran utama
 

                                      ====>                                             ====>  
Pengamatan terhadap objek
(4)   Pengamatan terhadap objek itu tidak cermat. Sehingga deskripsi objek tersebut kurang jelas.

(4a) Pengamatan terhadap objek itu tidak cermat sehingga deskripsi objek itu kurang jelas.
(tidak padu karena menggunakan kata sambung sehingga pada kalimat tunggal)

(Padu/efektif)
Perluasan usaha
(5)   Meskipun ia telah berusaha menulis skripsinya dengan tekun, tetapi pengujinya masih menuntut perbaikan yang cukup banyak.

(5a) Meskipun ia telah berusaha menulis skripsinya dengan tekun, pengujinya masih menuntut perbaikan yang cukup banyak.

(5b) Ia telah berusaha menulis skripsnya dengan tekun, tetapi pengujinya masih menuntut perbaikan yang cukup banyak
(tidak padu karena salah menggunakan kata sambung)




(padu/efektif)






(padu/efektif)
3.   Kelogisan
Makna kalimat dapat dipahami oleh pembaca dengan baik jika hubungan antara berbagai kalimat cukup logis. Hubungan yang logis diantara vbagian-bagian kalimat turut menentukan kadar keefektifan sebuah kalimat.
Ada dua hal yang perlu diperhatikan dalam pembentuan kalimat yang logis, yaitu :
1)    Pemahaman makna kata secara cermat dan
2)    Penempatan kata secara tepat dalam struktur kalimat.
Kedua hal tersebut saling menunjang untuk menghasilkan kalimat yang logis sebagai salah satu tanda kalimat efektif.
Beberapa contoh berikut akan dapat menjelaskan kedua hal tersebut.
Contoh kalimat
 
Keterangan
 
 

(6)     Waktu dan tempat kami persilahkan !



(6a)  Bapak Rektor kami persilahkan !

(6b)  Waktu dan tempat kami luangkan kepada Bapak Rektor !
(tidak logis, karena waktu dan tempat bukan seubjek yang dapat dipakai untuk menjawab pertanyaan siapa)

(logis/efektif)

(logis/efektif)

(7)     Dirgahayu Proklamasi Kemerdekaan RI yang ke-45 !



(7a)  Dirgahayu Republik Indonesia !

(tidak logis karena peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-45 hanya sehari, sedangkan kata dirgahayu mengandung arti ‘semoga panjang umur’)

(logis/efektif)
           

Keterangan
 
Contoh kalimat
 
        

(8)      Penjahat itu berhasil ditangkap petugas keamanan.

(8a)    Penjahat itu berhasil melarikan diri.

(8b)    Petugas keamanan berhasil menangkap penjahat itu.
(tidak logis menangkap adalah petugas keamanan)

(logis/efektif)

(logis/efektif)

(9)      Untuk mempersingkat waktu, kami mempersilahkan pembicara I menyajikan makalah !

(9a)    Untuk memanfaatkan waktu, kami mempersilahkan pembicara I menyajikan makalah !

(tidak logis karena waktu sudah tertentu ukurannya dan tidak bisa dipersingkat)


(logis/efektif)
(10)    Pemenang terbaik I mendapat hadiah Rp. 500.000,00 sedangkan pemenang terbaik II mendapat hadiah Rp. 300.000,00

(10a)  Pemenang terbaik I mendapat hadiah Rp. 500.000,00 sedangkan pemenang II mendapat hadiah Rp. 300.000,00
(tidak logis karena pemenang terbaik hanya satu orang saja sesuai dengan makna kata terbaik ‘paling baik’

(logis/efektif)
Keterangan
 
Contoh kalimat
 

(11)      Surat yang saya terima rangkap satu.

(11a)   Surat yang saya terima hanya sepucuk.      
(tidak logis karena kata rangkap bermakna lebih dari satu)

(logis/efektif)

(12)      Ali dihadiahkan sebuah tas plastik oleh paman.

(12a)   Ali dihadiahi (oleh) paman sebuah tas plastik

(12b)   sebuah tas plastik dihadiahkan kepada ali    

(tidak logis karena kata dihadiahkan berarti dijadikan sebagai hadiah)

(logis/efektif)


(logis/efektif)
           

4.   Pemusatan Perhatian
Kalimat sebagai rangkaian kata yang berstruktur menciptakan kebulatan makna. Setiap kata sebagai unsur ppembentuk tampil dalam struktur sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tidak semua bagian kalimat dapat ditonjolkan secara tertentu yang ingin ditonjolkan oleh penulis untuk merangsang pembaca memusatkan perhatiannya pada bagian tersebut tanpa melupakan bagian lain sebagai pendukungnya. Penonjolan atau pemusatan perhatian pada bagian-bagian tertentu dalam suatu kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara tanpa mengubah makna kalimat secara keseluruhan.
4.1.   Penempatan bagian yang ditonjolkan pada posisi awal kalimat
Bagaimana kalimat yang ditonjolkan dalam bahasa tulis biasanya didapatkan pada posisi awal kalimat
Pemusatan perhatian pembaca langsung tertuju pada awal pembaca, cara ini cukup efektif mengundang perhatian pembaca dan dilakukan secara bergilir dalam seperangkat kalimat. Hasilnya akan menunjukkan variasi kalimat yang menarik jika cara penempatannya tepat.
Contoh Kalimat
 
 


(13)      Kita harus menyelesaikan tugas itu selama semin

(13a)   Selama seminggu kita harus menyelesaikan tugas itu.

(13b)   Tugas itu diselesaikan selama seminggu

(pemusatan perhatian pada subjek sebagai pelaku)

(pemusatan perhatian pada keterangan waktu)

(pemusatan perhatian pada subjek se-bagai sasaran perbuatan)
14)       Rombongan kesenian tersebut
             berangkat ke Jakarta kemarin


(pemusatan perhatian pada subjek sebagai pelaku)
             dengan kapal laut.

(14a)   Dengan kapal laut rombongan kesenian tersebut berangkat Kejakarta kemarin.

(14b)   Kemarin, rombongan kesenian tersebut ke Jakarta dengan kapal laut.

(14c)    Ke Jakarta, rombongan kesenian tersebut berangkat kemarin dengan kapal laut.
 


(pemusatan perhatian pada ketergantungan alat)


(pemusatan perhatian tidak pada ketergantungan alat)


(pemusatan perhatian pada ketergantungan tempat)

4.2.   Pengulangan kata
Pengulangan kata tertentu dapat memperjelas maksud penulis. Cara ini dapat dilakukan untuk menonjolkan bagian tertentuyang perlu mendapat perhatian pembaca, tetapi harus dibatasi. Keseringan pengulangan kata dalam kalimat, khususnya dalam bahasa tulis, dapat menimbulkan kebosanan bagi pembaca.
Contoh :
15.    Tekun membaca buku pelajaran, tekun mengikuti kuliah, dan tekun mengerjakan tugas yang diberikan oleh dosen, dapat menjamin meningkatkan indeks prestasi mahasiswa.
16.    Orang yang ingin maju harus berani menghadapi berbagai tantangan, baik tantangan yang datang dari lingungan keluarganya sendiri maupun tantangan yang datang dari masyarakat sekitarnya.
17.    Ia cukup lama menderita, menderita ketika orang tuanya terlalu cepat meninggalkannya, menderita saat mengikuti pendidikan dari awal sampai ke perguruan tinggi, dan menderita ketika ke perguruan  tinggi, dan menderita ketika mencari pekerjaan yang sesuai dengan pendidikannya sebagai sarjana teknologi industri.
4.3    Penggunaan partikel
Pemusatan perhatian dapat juga diarahkan dengan menggunakan partikel- lah- kah, dan pun. Ketiga partikel ini sering di gunakan kalimat untuk menegaskan pernyataan (-lah dan pun) dan untuk menegaskan pernyataan (-kah).
Beberapa contoh berikut dapat menunjukan hal tersebut.
Contoh :
18.      Sayalah yang seharusnya membantu yang bersangkutan.
19.      Dialah biang keladi keributan tersebut.
20.      Siapakah yang datang tadi ke sini ?
21.      Kamipun menyaksikan peristiwa yang mengerikan itu.
22.      Pergilah ia menemui orang itu !

5.   Kehematan penggunaan kata
Penggunaan kata dalam kalimat harus selektif. Penulis harus mampu menggunakan kata dengan hemat agar pikiran yang digunakan dalam kalimat cdapat dipahami maksudnya. Keborosan penggunaan kata dalam kalimat yang di names.
Hemat kata
 
Boros kata
 
Contoh :

23  Surat kabar harian pedoman rakyatmenyediakan ruangan untuk mengisi tulisan yang membicarakan tentang kesenian.

24  Dalam rangka untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, hendaknya para dosen berusaha dan berikhtiar proses belajar-mengajar yang menjadi tanggung jawabnya.
           
Harian pedoman rakyat menyediakan ruangan untuk tulisan ruangan untuk tulisan tentang kesenian.


Untuk meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, hendaknya para dosenaha memperbaiki proses belajar-mengajar yang menjadi tanggung jawabnya.

25  Ia akan melangsungkan perkawinan anaknya dengan mengambil tempat di rumah barunya.

Ia akan mengawinkan anaknya bertempat di rumah barunya.


Penyusunan kalimat efektif dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti yang dikemukakan pada urian dan contoh di atas. Kita dapat menggunakan cara-cara tertentu untuk mengefektifkan kalimat menurut gaya yang kita minati.dalam penyusunan karya tulis ilmiah, sebaiknya penulis menggunakan cara yang bervariasi sebagai upaya mengefektifkan kalimat untuk mengundang minat pembaca mengikuti uraian kata. Contoh-contoh yang terbatas yang dikemukakan pada bagian belajar ini dapat menjadi bahan banding untuk menumbuhkan kreativitas calon penulis mengembangkan pikiranya dalam karya tulis yang logis dan sistimasi.




Tidak ada komentar: