BAB VI
KALIMAT EFEKTIF
Sasaran Belajar
Setelah
mempelajari materi bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1. Menjelaskan
pentingnya kepanduan bagian kalimat,
2. Menunjukkan
logis tidaknya hubungan antarbagian kalimat,
3. Memilih cara
pemusatan perhatian dalam kalimat,
4. Menentukan cara
penggunaan kata yang hemat dalam penyusunan kalimat,
5. Menyusun
kalimat yang efektif.
1. Pendahuluan
Kalimat adalah wadah pernyataan pikiran. Pernyataan
pikiran itu sendiri berasal dari pengembangan gagasan pokok dengan cara
tertentu. Pikiran yang disampaikan melalui berbagai bentuk kalimat diarahkan
untuk mencapai sasaran atau efek tertentu sesuai dengan maksud pengguna bahasa
yang bersangkutan. Proses penyampaian dan penerimaan pikiran dapat efektif.
Kalimat efektif adalah kaimat yang mampu menyampaikan pikiran secara jelas
kepada pembaca sehingga mencapai sasarannya. Kalimat efektiflah yang
menyebabkan proses penyampaian dan penerimaan pikiran dapat berlangsung dengan
baik.
Penyusunan karya tulis ilmiah mengharuskan penulis
menggunakan kalimat-kalimat efektif untuk mengembangkan gagasan-gagasannya.
Kalimat yang demikian ditandai oleh adanya kepanduan unsur kalimat, kelogisan
hubungan antar bagian kalimat, pemusatan perhatian pada bagian-bagian tertentu,
dan kehematan penggunaan kata. Kalimat efektif menyelaraskan isi pikiran
penulis dengan struktur kalimat yang benar menurut kaidah bahasa Indonesia. Uraian
berikut akan menjelaskan tanda-tanda kalimat tersebut dengan sejumlah contoh
kalimat.
2. Kepanduan Bagian Kalimat
Kata-kata yang dipakai untuk membentuk kalimat harus
ditempatkan pada posisi yang tepat dalam struktur kalimat agar jelas fungsinya
masing-masing.
Ada kata yang berfungsi sebagai subjek, ada yang
berfungsi sebagai predikat, ada yang berfungsi sebagai objek dan keterangan.
Subjek, predikat, objek, dank e-terangan masing-masing sebagai bagian kalimat
saling berhubungan secara fungsional. Hubungan yang jelas diantara
bagian-bagian kalimat tersebut akan menghasilkan kepanduan bagian kalimat dalam
struktur kalimat. Kalimat yang bagian-bagiannya terpadu menjadi secara
pengembangan pikiran yang efektir, yang jelas misalnya.
|
|
|
Kehidupan modern
|
(1) Untuk kehidupan modern menuntut cara
berfikir dan bertindak yang efektif dan efisien.
(1a) Kehidupan modern menuntut cara berfikir dan
bertindak yang efektif dan efisien.
|
(tidak
padu karena tidak jelas subjeknya)
(Padu/efektif)
|
Perluasan usaha
|
(2) Perluasan usaha ini kami menggunakan pinjaman modal dari bank.
(2a) Perluasan
usaha ini dapat kami lakukan karena menggunakan pinjaman modal dari bank.
|
(tidak
padu karena subjeknya ganda)
(padu/efektif)
|
Pikiran dan bahasa
|
(3) Pikiran
yang kacau pada bahasa yang kacau.
(3a) Pikiran yang
kacau tercermin pada bahasa yang kacau
|
(tidak
padu karena tidak jelas subjeknya).
(padu/efektif)
|
|
|
|
====> ====>
Pengamatan terhadap objek
|
(4) Pengamatan terhadap objek itu tidak cermat.
Sehingga deskripsi objek tersebut kurang jelas.
(4a) Pengamatan terhadap objek itu tidak cermat
sehingga deskripsi objek itu kurang jelas.
|
(tidak padu karena
menggunakan kata sambung sehingga pada kalimat tunggal)
(Padu/efektif)
|
Perluasan usaha
|
(5) Meskipun ia telah berusaha menulis
skripsinya dengan tekun, tetapi pengujinya masih menuntut perbaikan yang
cukup banyak.
(5a) Meskipun ia telah berusaha menulis
skripsinya dengan tekun, pengujinya masih menuntut perbaikan yang cukup
banyak.
(5b) Ia telah berusaha menulis skripsnya dengan
tekun, tetapi pengujinya masih menuntut perbaikan yang cukup banyak
|
(tidak padu karena salah
menggunakan kata sambung)
(padu/efektif)
(padu/efektif)
|
3. Kelogisan
Makna
kalimat dapat dipahami oleh pembaca dengan baik jika hubungan antara berbagai
kalimat cukup logis. Hubungan yang logis diantara vbagian-bagian kalimat turut
menentukan kadar keefektifan sebuah kalimat.
1)
Pemahaman makna kata secara cermat dan
2)
Penempatan kata secara tepat dalam struktur kalimat.
Kedua hal tersebut saling menunjang untuk menghasilkan
kalimat yang logis sebagai salah satu tanda kalimat efektif.
Beberapa contoh berikut akan dapat menjelaskan kedua hal
tersebut.
|
|
(6) Waktu dan tempat kami persilahkan !
(6a) Bapak Rektor kami persilahkan !
(6b) Waktu dan tempat kami luangkan kepada Bapak
Rektor !
|
(tidak
logis, karena waktu dan tempat bukan seubjek yang dapat dipakai untuk
menjawab pertanyaan siapa)
(logis/efektif)
(logis/efektif)
|
(7) Dirgahayu Proklamasi Kemerdekaan RI yang
ke-45 !
(7a) Dirgahayu Republik
|
(tidak
logis karena peringatan hari ulang tahun kemerdekaan ke-45 hanya sehari,
sedangkan kata dirgahayu mengandung arti ‘semoga panjang umur’)
(logis/efektif)
|
|
|
(8) Penjahat
itu berhasil ditangkap petugas keamanan.
(8a) Penjahat
itu berhasil melarikan diri.
(8b) Petugas
keamanan berhasil menangkap penjahat itu.
|
(tidak logis
menangkap adalah petugas keamanan)
(logis/efektif)
(logis/efektif)
|
(9) Untuk
mempersingkat waktu, kami mempersilahkan pembicara I menyajikan makalah !
(9a) Untuk
memanfaatkan waktu, kami mempersilahkan pembicara I menyajikan makalah !
|
(tidak logis karena waktu sudah
tertentu ukurannya dan tidak bisa dipersingkat)
(logis/efektif)
|
(10) Pemenang
terbaik I mendapat hadiah Rp. 500.000,00 sedangkan pemenang terbaik II
mendapat hadiah Rp. 300.000,00
(10a) Pemenang
terbaik I mendapat hadiah Rp. 500.000,00 sedangkan pemenang II mendapat
hadiah Rp. 300.000,00
|
(tidak logis karena pemenang terbaik
hanya satu orang saja sesuai dengan makna kata terbaik ‘paling baik’
(logis/efektif)
|
|
|
(11)
(11a)
|
(tidak logis karena kata rangkap bermakna lebih
dari satu)
(logis/efektif)
|
(12) Ali dihadiahkan sebuah tas plastik oleh
paman.
(12a) Ali dihadiahi (oleh) paman sebuah tas
plastik
(12b) sebuah tas plastik dihadiahkan kepada ali
|
(tidak logis karena kata dihadiahkan berarti
dijadikan sebagai hadiah)
(logis/efektif)
(logis/efektif)
|
4. Pemusatan
Perhatian
Kalimat sebagai rangkaian kata yang berstruktur
menciptakan kebulatan makna. Setiap kata sebagai unsur ppembentuk tampil dalam
struktur sesuai dengan fungsinya masing-masing. Tidak semua bagian kalimat
dapat ditonjolkan secara tertentu yang ingin ditonjolkan oleh penulis untuk
merangsang pembaca memusatkan perhatiannya pada bagian tersebut tanpa melupakan
bagian lain sebagai pendukungnya. Penonjolan atau pemusatan perhatian pada
bagian-bagian tertentu dalam suatu kalimat dapat dilakukan dengan berbagai cara
tanpa mengubah makna kalimat secara keseluruhan.
4.1. Penempatan
bagian yang ditonjolkan pada posisi awal kalimat
Bagaimana kalimat yang ditonjolkan dalam bahasa tulis
biasanya didapatkan pada posisi awal kalimat
Pemusatan perhatian pembaca langsung tertuju pada awal
pembaca, cara ini cukup efektif mengundang perhatian pembaca dan dilakukan
secara bergilir dalam seperangkat kalimat. Hasilnya akan menunjukkan variasi
kalimat yang menarik jika cara penempatannya tepat.
|
(13) Kita harus menyelesaikan tugas
itu selama semin
(13a) Selama seminggu kita harus
menyelesaikan tugas itu.
(13b) Tugas itu diselesaikan selama
seminggu
|
(pemusatan perhatian pada subjek sebagai pelaku)
(pemusatan perhatian pada
keterangan waktu)
(pemusatan perhatian pada subjek
se-bagai sasaran perbuatan)
|
14) Rombongan kesenian tersebut
berangkat ke Jakarta kemarin
|
(pemusatan perhatian pada subjek
sebagai pelaku)
|
dengan kapal
laut.
(14a) Dengan kapal laut rombongan kesenian
tersebut berangkat Kejakarta kemarin.
(14b) Kemarin, rombongan kesenian tersebut
ke Jakarta dengan kapal laut.
(14c) Ke Jakarta, rombongan kesenian
tersebut berangkat kemarin dengan kapal laut.
|
(pemusatan perhatian pada ketergantungan alat)
(pemusatan perhatian tidak pada ketergantungan alat)
(pemusatan perhatian pada ketergantungan tempat)
|
4.2. Pengulangan
kata
Pengulangan kata tertentu dapat memperjelas maksud
penulis. Cara ini dapat dilakukan untuk menonjolkan bagian tertentuyang perlu
mendapat perhatian pembaca, tetapi harus dibatasi. Keseringan pengulangan kata
dalam kalimat, khususnya dalam bahasa tulis, dapat menimbulkan kebosanan bagi
pembaca.
Contoh :
15. Tekun
membaca buku pelajaran, tekun mengikuti kuliah, dan tekun mengerjakan
tugas yang diberikan oleh dosen, dapat menjamin meningkatkan indeks prestasi
mahasiswa.
16. Orang yang
ingin maju harus berani menghadapi berbagai tantangan, baik tantangan
yang datang dari lingungan keluarganya sendiri maupun tantangan yang
datang dari masyarakat sekitarnya.
17. Ia cukup lama
menderita, menderita ketika orang tuanya terlalu cepat
meninggalkannya, menderita saat mengikuti pendidikan dari awal sampai ke
perguruan tinggi, dan menderita ketika ke perguruan tinggi, dan menderita ketika mencari pekerjaan
yang sesuai dengan pendidikannya sebagai sarjana teknologi industri.
4.3 Penggunaan
partikel
Pemusatan perhatian dapat juga diarahkan dengan
menggunakan partikel- lah- kah, dan pun. Ketiga partikel
ini sering di gunakan kalimat untuk menegaskan pernyataan (-lah dan pun) dan
untuk menegaskan pernyataan (-kah).
Beberapa contoh berikut dapat menunjukan hal tersebut.
Contoh
:
18.
Sayalah
yang seharusnya membantu yang bersangkutan.
19.
Dialah
biang keladi keributan tersebut.
20.
Siapakah
yang datang tadi ke sini ?
21.
Kamipun menyaksikan peristiwa yang mengerikan itu.
22. Pergilah
ia menemui orang itu !
5. Kehematan penggunaan kata
Penggunaan kata dalam kalimat harus selektif. Penulis
harus mampu menggunakan kata dengan hemat agar pikiran yang digunakan dalam
kalimat cdapat dipahami maksudnya. Keborosan penggunaan kata dalam kalimat yang di names.
|
|
23
24 Dalam rangka untuk
meningkatkan prestasi akademik mahasiswa, hendaknya para dosen berusaha dan
berikhtiar proses belajar-mengajar yang menjadi tanggung jawabnya.
|
Harian pedoman rakyat menyediakan
ruangan untuk tulisan ruangan untuk tulisan tentang kesenian.
Untuk meningkatkan prestasi
akademik mahasiswa, hendaknya para dosenaha memperbaiki proses
belajar-mengajar yang menjadi tanggung jawabnya.
|
25 Ia akan melangsungkan perkawinan
anaknya dengan mengambil tempat di rumah barunya.
|
Ia akan mengawinkan anaknya
bertempat di rumah barunya.
|
Penyusunan
kalimat efektif dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti yang dikemukakan
pada urian dan contoh di atas. Kita dapat menggunakan cara-cara tertentu untuk
mengefektifkan kalimat menurut gaya yang kita minati.dalam penyusunan karya
tulis ilmiah, sebaiknya penulis menggunakan cara yang bervariasi sebagai upaya
mengefektifkan kalimat untuk mengundang minat pembaca mengikuti uraian kata.
Contoh-contoh yang terbatas yang dikemukakan pada bagian belajar ini dapat
menjadi bahan banding untuk menumbuhkan kreativitas calon penulis mengembangkan
pikiranya dalam karya tulis yang logis dan sistimasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar