PENGGABUNGAN DAN PERLUASAN KALIMAT
Sasaran
Belajar
Setelah mempelajari materi bab ini, mahasiswa
diharapkan mampu :
1. Membedakan kalimat tunggal dengan kalimat
majemuk;
2. Membandingkan kalimat majemuk setara dengan
kalimat majemuk bertingkat;
3. Menggabungkan dan rneluaskan gaga'an-gagasan
yang berkaitan pada kalimat- kalimat
tunggal menjadi kalimat majemuk baik yang bersifat koordinatif maupun yang
bersifat subordinatif.
1. Pendahuluan
Kalimat-kalimat
yang dipakai oleh para penutur bahasa Indonesia umumnya mempunyai struktur yang
sederhana. Isinya hanya menyatakan satu pembicaraan saja dengan penjelasan
seperlunya. Kalimat- kalimat yang demikian disebut kalimat tunggal. Dalam
tulisan, pengembangan gagasan sering mendorong penulis menggunakan kalimat-kalimat
yang lebih kompleks sebagai hasil penggabungan atau perluasan kalimat-kalimat
tunggal, Penggabungan dan perluasan kalimat-kalimat tunggal tersebut
menghasilkan kalimat majemuk baik yang menunjukkan hubungan setara atau
koordinatif maupun yang menunjukkan hubungan bertingkat atau subordinatif.
2. Kalimat
Tunqqal dan Kalimat Majemuk
Kalimat tunggal adalah
kalimat yang hanya menyatakan satu pokok pembicaraan yang dinyatakan pada
subjek (S) kalimat. Penjelasan terhadap subjek tersebut dinyatakan pada
predikat (P). Jika predikat kalimat menggunakan kata kerja aktif transitif,
maka kalimat tersebut dilengkapi dengan objek tertentu. Bagian lain yang
berfungsi memberikan penjelasan tambahan terhadap predikat kalimat adalah
keterangan. Pola umum kalimat tunggal tersebut juga sederhana, yaitu S/P,
S/P/0, S/P/K, S/P/O/K, yang dapat diubah menjadi variasi tertentu melalui
pertukaran bagian- bagiannya.
Contoh
|
|
|
(1)
|
Usahanya berhasil. >
|
S/P
|
|
||
(2)
|
Petani itu >
|
S/P/O
|
menyiangi sawallnya.
|
||
(3)
|
Mahasiswa tersebut
beiajar dengan tekun. - >
|
S/P/K
|
|
||
(4)
|
Kami memanfaatkan
peluang itu dengan balk. ->
|
SjP/O/K
|
Hubungan
bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat yang lain tidaklah sama.
Predikat kalimat mempunyai hubungan yang Brat dengan objeknya sehingga
pengubahan pola kalimat dengan variasi lain dalam kalimat aktif haru tetap
mempertahankan posisi objek di belakang P (P/O). Bagian keterangan ternyata
mempunyai hubungan yang longgar dengan Predikat sehingga berpeluang untuk
ditempatkan pada berbagai posisi tanpa merusak makna kalimat.
Kepaduan
hubungan bagian--bagian kalimat akan memperjelas kalimat sebagai pernyataan
pikiran. Isi pikiran yang dinyatakan pada setiap kalimat dapat berupa berita
(kalimat berita), pertanyaan (kalimat tanya), perintah atau larangan (kalimat
perintah), dan seruan (kalimat seru). Jenis kalimat yang biasa dipakai dalam
penyusunan karya ilmiah adalah kalimat berita yang menyatakan suatu peristiwa
atau keadaan. Isinya bersifat pernyataan (deklaratif) sehingga dapat dinilai
benar atau salah.
Contoh
|
|
|
|
||
(5)
|
Kegiatan penelitian
yang menunjang pe
|
|
|
ngembangan ilmu dan
teknologi perlu men
|
|
|
dapat lebih besar.
perhatian yang
|
--> Kalimat
berita
|
|
||
(6)
|
Di mana kepentingan
kita diletakkan?
|
> kalimat tanya
|
|
|
|
(7)
|
Kerjakanlah tugas
itu dengan cermat!
|
kalimat
--> perintah
|
|
|
|
(8)
|
Alangkah hail itu
!
mulianya orang
|
--> kalimat seru
|
|
Penggabungan
dan perluasan kalimat-kalimat tunggal sering dilakukan dalam penyusunan karya
tulis.
Beberapa kalimat tunggal yang gagasannya berkaitan dipadukan menjadi
satu kalimat majemuk untuk mempertegas kaitan gagasan yang terkandung di dalamnya.
Cara menempatkan gagasan yang sating berkaitan dalam struktur kalimat majemuk
menentukan hubungan gagasan-gagasan tersebut.
Dalam kalimat majemuk, bagian kalimat tunggal yang sama umumnya cukup
dinyatakan satu kali (pelepasan bagian kalimat).
Kalimat Tunggal
|
Kalimat Majemuk
|
(9) Penghasilannya
relatif kecil
(10) la tetap
menekuni pekerjaan itu
(11) la harus
melaksanakan kewajibannya menghidupi keluarganya.
|
Penghasilannya
relatif kecil,tetapi is tetap menekuni pekerjaan itu untuk melaksana
kan kewajibannya
menghidupi keluarganya.
Meskipun
penghasilannya relatif kecil, tetapi is tetap menekuni pekerjaan itu untuk
melaksanakan kewajibannya menghidupi keluarganya
|
(12) Kita sedang
melaksanakan pembangunan di berbagai sektor kehidupan masyarakat.
(13) Kita menghadapi
banyak tantangan dalam melaksanakan pembangunan.
|
Kita sedang
melaksanakan pembangunan di berbagai sektor kehidupan masyarakat dan
menghadapi banyak tantangan dalam pelaksanakannya.
|
(14) la akan menemui
orang tuanya di kota itu.
(15) la akan melanjutkan perjalanan ke kota lain |
la akan menemui
orang tuanya di kota itu. kemudian akan melanjutkan perjalanan ke kota lain.
|
.
3. Kalimat Majemuk Setara
Kalimat
majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari penggabungan
beberapa kalimat tunggal yang setara kedudukannya, yang menyatakan
peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berturut-turut atau dalam waktu yang
bersamaan. Hubungan koordinatif antara bagian kalimat yang satu dan bagian kalimat
yang lain yang setara itu akan terlihat pada penggunaan kata sambung (kata
penghubung) sebagai koordinator dalam struktur kalimat majemuk.
Penggabungan kalimat-kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk dapat menun
jukkan hubungan yang sejajar, bertentangan, atau berupa pilihan.
3.1
Penggabungan beberapa peristiwa yang sejajar dengan menggunakan kata sambung
dan, serta, lagi pula, sesudah itu, baik ... maupun, dan sejenisnya.
Contoh :
(16) la menyadari kesalahannya dan berusaha
memperbaiki kesalahannya.
(17) Kami menjelaskan cara bercocok tanam yang baik
sesudah itu mempersilahkan para petani bertanya tentang hal-hal yang belum
diketahuinya.
(18) Orang itu rendah hati baik ketika dia masih
aktif bertugas maupun ketika dia telah pensiun.
(19) Hasil penelitian itu cukup menerik perhatian
peserta seminar, dan dapat menunjukkan cara pemecahan masalah yang jelas,serta
mudah diterapkan oleh para manajer perusahaan.
3.2 Penggabungan beberapa peristiwa
yang bertentangan (berlawanan) dengan menggunakan kata sambung tetapi dan
melainkan.
Contoh
(20) Jumlah
tamatan SLTA yang ingin melanjutkan pendidikan meningkat terus stiap tahun,
sedangkan daya tampung perguruan tinggi terbatas.
(21) Tingkah lakunya yang buruk itu tidak saja
merugikan dirinya, tetapi juga merugikan keluarganya.
(22) la bukan hanya terkenal di desanya sebagai
orang kaya,melainkan juga terkenal sebagai orang dermawan.
3.3 Penggabungan beberapa peristiwa
yang menyatakan pilihan dengan menggunakan kata sambung atau.
Contoh
(23) Kita menyelesaikan pekerjaan itu dengan
segera atau menyerahkan kepada orang lain.
(24) Saya hares menyampaikan kabar itu kepadanya
sekarang atau menunggu waktu lain yang lebih baik.
(25) Pejabat tersebut harus mampu melaksanakan
program pemerintah yang didukung oleh rakyat atau mengundurkan diri dari jabatannya
kalau dirasanya tidak mampu.
4. Kalimat
Majemuk Bertinqkat
Kalimat
majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari sebuah kalimat
tunggal yang salah satu bagiannya mengalami perluasan atau penggantian dengan
kalimat lain,
Hubungan
bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat yang lain dalam suatu struktur
kalimat majemuk tidak sama atau bertingkat. Bagian yang lebih tinggi kedudukannya
disebut induk kalimat (klausa utama), sedangkan bagian yang lebih rendah
kedudukannya disebut anak kalimat (klausa sematan).
Hubungan
antara induk kalimat dan anak kalimatnya bersifat subordinatif. Penggunaan kata
sambung tertentu sebagai subordinator dalam perluasan kalimat tunggal
menentukan hubungan induk kalimat dengan anak kalimatnya.
|
|
(26) la
datang di rumah la
datang dirumah ketika kami
S P
0 sedang merayakan hari ulang
kemarin. tahun adikku.
K (waktu) (kemarin mengalami perluasan/pergantian)
4.1 Perluasan kalimat melalui
hubungan waktu dengan menggunakan kata sambung ketika, setelah, sewaktu,
selama, sementara.
Contoh
(27) Ketika saya tiba di
rumah, ayah telah pergi ke desa itu.
Ketika saya tiba di rumah = anak kaiimat (pengganti keterangan waktu)
..., ayah telah pergi ke desa itu .. = induk kalimat
(28) la berhasil mengembangkan pabriknya
setelah memperoleh pinjaman modal dari bank.
ia berhasil mengembangkan
pabriknya
......................... = induk
kalimat
.... setelah memperoleh
pinjaman modal dari bank ..... =
anak kalimat
(29) Sementara menunggu makanan dihidangkan,
para tamu asyik menyaksikan acara pertandingan tinju yang ditayangkan oleh
TVRI.
Sementara menunggu makanan
Dihidangkan .....................
= anak kalimat
... para tamu asyik menyaksikan
acara pertandingan tinju yang
ditayangkan oleh TVRI ..........
= induk kalimat
4.2 Perluasan kalimat melalui hubungan syarat dengan
menggunakan kata sambung jika, kalau, jikalau, asal
(kan), bila, manakala.
Contoh
(30) Jika pekerjaannya dapat
selesai besok, is akan berangkat ke Jakarta lusa.
Jika pekerjaannya dapat selesai
Besok .............................. = anak kalimat (pengganti keterangan syarat)
.......ia
akan berangkat ke
Jakarta lusa ........................... = induk kalimat
(31) Saya
akan bekerja dengan tekun bila berhasil diterima sebagai pegawai di kantor itu.
Saya akan bekerja dengan
tekun ................................... = induk kalimat
.... bila berhasil diterima
sebagai
pegawai di kantor itu .................
= anak kalimat
(32) Kami
boleh bermain olahraga di lapangan itu asalkan tidak menggangu kelompok yang
lain.
Kami boleh bermain olahraga di
lapangan itu ...................... = induk kalimat
.... asalkan tidak menggangu
kelompok yang lain ...................
= anak kalimat
4.3 Perluasan kalimat melalui hubungan pengandaian
dengan menggunakan kata sambung seandainya dan sekiran a.
Contoh
(33) Seandainya
usul-usul yang diajukannya itu diterima oleh pengurus, tentu program kerja
organisasi bisa terlaksana dengan baik.
Seandainya usul-usul yang diajukan
nya itu diterima oleh pengurus ....
= anak kalimat
(pengganti
keterangan
pengandaian)
.....tentu
program kerja organisasi
bisa terlaksana dengan baik ......=
induk kalimat
(34) Saya
dapat membuktikan maksud baik saya sekiranya saya diberi kesempatan.
Saya dapat membuktikan maksud
baik saya ........... ........... = induk kalimat
.... sekiranya saya diberi kesem
Patan................................. = anak kalimat
4.4 Perluasan
kalimat melalui hubungan tujuan dengan menggunakan kata sambung agar, dan
supaya.
Contoh
(35) Engkau
harus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat mencapai indeks prestasi yang
tinggi.
Engkau harus belajar dengan
sungguh-sungguh ..............
= induk kalimat
.... agar dapat mencapai indeks
prestasi yang tinggi.................... = anak
kalimat (pengganti keterangan waktu)
(36) Supaya
petani tidak dipermainkan oleh tengkulak, hasil pertaniannya dijual melalui
KUD setempat.
Supaya petani tidak dipermainkan
oleh tengkulak............................= anak kalimat
... hasil pertaniannya dijual
melalui
KUD setempat............................= induk kalimat
4.5 Perluasan
kalimat melalui hubungan perlawanan (konsesif) dengan menggunakan kata sambung
meskipun, walaupun, sunqquhpun dan biarpun.
Contoh :
(37) Meskipun hari hujan, anak
itu pergi juga ke sekolah.
Meskipun
hari hujan ................ = anak kalimat (pengganti keterangan perlawanan)
.... anak itu pergi juga
ke sekolah..................................=
induk kalimat
(38) la akan membantu orang itu biarpun is sendiri
dalam keadaan kurang mampu.
la akan membantu orang itu..... = induk
kalimatbiarpun is sendiri dalam
keadaan kurang mampu........... = anak kalimat
4.6 Perluasan
kalimat melalui hubungan pemiripan atau perbandingan dengan menggunakan kata
sambung seperti, laksana, dan sebagaimana.
Contoh :
(39) Manusia
harus mencintai sesamanya seperti is mencintai dirinya.
Manusia harus mencintai
Sesamanya.............................. = induk kalimat
... seperti ia mencintai dirinya = anak kalimat
(pengganti keterangan perbandingan)
(40) Wajah
gadis itu cantik dan menawan laksana bulan purnama.
Wajah gadis itu cantik dan me-
nawan .................................... = induk kalimat
.., laksana bulan purnama........ = anak kalimat
(pengganti keterangan
perbandingan)
(41) Saya akan memperhatikan lamaran orang itu
sebagaimana saya memperhatikan lamaran yang lain. Saya akan memperhatikan
lamaran orang itu ....................................= induk kalimat
.... sebagaimana saga memperhatikan
lamaran yang lain.......................= anak
kalimat
4.7 Perluasan kalimat melalui
hubungan sebab dengan menggunakan kata sambung ssebab dan karena.
Contoh :
(42) Pekerja itu tidak dapat merampungkan pekerjaannya sebab seminggu
is sakit.
Pekerja itu tidak dapat merampung
kan pekerjaannya = induk
kalimat
... sebab seminggu is sakit =
anak kalimat (pengganti
keterangan sebab)
(43) Karena uangnya terbatas, is hanya membeli sebagian dari barang yang
ditawarkan pedagang itu.
Karma uangnya terbatas =
anak kalimat ... is hanya membeli sebagian dari barang yang ditawarkan pedagang
itu = induk kalimat
4.8 Perluasan kalimat melalui hubungan akibat dengan menggunakan kata
sambung hinqqa, sehinqqa, dan sampai.
Contoh
(44) Ayah bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.
Ayah bekerja terlalu keras =
induk kalimat
... sehingga jatuh sakit = anak
kalimat (pengganti keterangan akibat)
(45) Pelatih itu membimbing anak-anak tersebut sampai mereka bisa
bermain sendiri.
Pelatih itu membimbing anak-anak
tersebut = induk kalimat
... sampai mereka bisa bermain
sendiri = anak kalimat
4.9 Perluasan kalimat
melalui hubungan penjelasan atau penegasan dengan menggunakan kata sambung
bahwa.
Contoh
(46) la baru sadar
bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan anak-anaknya.
la baru sadar = induk kalimat
... bahwa pendidikan
itu sangat penting bagi masa depan anakanaknya =
anak kalimat (pengganti
keterangan penegasan)
(47) Bahwa penguasaan
ilmu pengetahuan merupakan syarat mutlak untuk memajukan bangsanya, selalu is
tekankan pada pidatopidatonya.
Bahwa penguasaan ilmu
pengeta
huan merupakan syarat
mutlak un
tuk memajukan
bangsanya = anak kalimat
... selalu is tekankan pada pidato
pidatonya = induk kalimat
4.10 Perluasan kalimat
melalui hubungan cara atau alat dengan menggunakan kata sambung dengan.
Contoh
(48) Polisi
menyelidiki peristiwa kejahatan tersebut dengan menyamar sebagai buruh pabrik.
Polisi menyelidiki
peristiwa itu = induk kalimat
... dengan menyamar
sebagai bu
ruh pabrik = anak kalimat (pengganti
keterangan cara)
(49) Adik menulis
pelajarannya dengan pensil.
Adik menulis
pelajarannya = induk kalimat
... dengan pensil = anak kalimat (pengganti keterangan
alat)
50
Tidak ada komentar:
Posting Komentar