Jumat, 27 April 2012

PENGGABUNGAN DAN PERLUASAN KALIMAT


BAB V
PENGGABUNGAN DAN PERLUASAN KALIMAT

Sasaran Belajar

Setelah mempelajari materi bab ini, mahasiswa diharapkan mampu :
1.       Membedakan kalimat tunggal dengan kalimat majemuk;
2.       Membandingkan kalimat majemuk setara dengan kalimat majemuk ber­tingkat;
3.       Menggabungkan dan rneluaskan gaga'an-gagasan yang berkaitan pada ka­limat-  kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk baik yang bersifat koordinatif maupun yang bersifat subordinatif.
1. Pendahuluan

            Kalimat-kalimat yang dipakai oleh para penutur bahasa Indonesia umumnya mempunyai struktur yang sederhana. Isinya hanya menyatakan satu pembicaraan saja dengan penjelasan seperlunya. Kalimat- kalimat yang demikian disebut kali­mat tunggal. Dalam tulisan, pengembangan gagasan sering mendorong penulis menggunakan kalimat-kalimat yang lebih kompleks sebagai hasil penggabungan atau perluasan kalimat-kalimat tunggal, Penggabungan dan perluasan kalimat-ka­limat tunggal tersebut menghasilkan kalimat majemuk baik yang menunjukkan hubungan setara atau koordinatif maupun yang menunjukkan hubungan ber­tingkat atau subordinatif.
2. Kalimat Tunqqal dan Kalimat Majemuk

            Kalimat tunggal adalah kalimat yang hanya menyatakan satu pokok pembicaraan yang dinyatakan pada subjek (S) kalimat. Penjelasan terhadap subjek tersebut dinyatakan pada predikat (P). Jika predikat kalimat meng­gunakan kata kerja aktif transitif, maka kalimat tersebut dilengkapi dengan objek tertentu. Bagian lain yang berfungsi memberikan penjelasan tambahan terhadap predikat kalimat adalah keterangan. Pola umum kalimat tunggal tersebut juga sederhana, yaitu S/P, S/P/0, S/P/K, S/P/O/K, yang dapat diubah menjadi variasi tertentu melalui pertukaran bagian- bagiannya.





Contoh


(1)
Usahanya berhasil.      >
S/P

(2)
Petani itu         >
S/P/O
menyiangi sawallnya.
(3)
Mahasiswa tersebut beiajar dengan tekun. -   >
S/P/K

(4)
Kami memanfaatkan peluang itu dengan balk. ->
SjP/O/K

            Hubungan bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat yang lain tidak­lah sama. Predikat kalimat mempunyai hubungan yang Brat dengan objeknya sehingga pengubahan pola kalimat dengan variasi lain dalam kalimat aktif haru tetap mempertahankan posisi objek di belakang P (P/O). Bagian keterangan ter­nyata mempunyai hubungan yang longgar dengan Predikat sehingga berpeluang untuk ditempatkan pada berbagai posisi tanpa merusak makna kalimat.
            Kepaduan hubungan bagian--bagian kalimat akan memperjelas kalimat se­bagai pernyataan pikiran. Isi pikiran yang dinyatakan pada setiap kalimat dapat berupa berita (kalimat berita), pertanyaan (kalimat tanya), perintah atau larangan (kalimat perintah), dan seruan (kalimat seru). Jenis kalimat yang biasa dipakai dalam penyusunan karya ilmiah adalah kalimat berita yang menyatakan suatu peristiwa atau keadaan. Isinya bersifat pernyataan (deklaratif) sehingga dapat dinilai benar atau salah.

Contoh



(5)
Kegiatan penelitian yang menunjang pe

ngembangan ilmu dan teknologi perlu men­

dapat   lebih besar.
perhatian yang
--> Kalimat berita

(6)
Di mana kepentingan kita diletakkan?
> kalimat tanya


(7)
Kerjakanlah tugas itu dengan cermat!
kalimat
-->       perintah


(8)
Alangkah         hail      itu !
mulianya          orang
--> kalimat seru



            Penggabungan dan perluasan kalimat-kalimat tunggal sering dilakukan da­lam penyusunan karya tulis.
Beberapa kalimat tunggal yang gagasannya berkaitan dipadukan menjadi satu kalimat majemuk untuk mempertegas kaitan gagasan yang terkandung di dalam­nya. Cara menempatkan gagasan yang sating berkaitan dalam struktur kalimat majemuk menentukan hubungan gagasan-gagasan tersebut.
Dalam kalimat majemuk, bagian kalimat tunggal yang sama umumnya cukup dinyatakan satu kali (pelepasan bagian kalimat).

Kalimat Tunggal 
Kalimat Majemuk
(9) Penghasilannya relatif kecil
(10) la tetap menekuni pekerjaan itu
(11) la harus melaksanakan kewajibannya menghidupi keluarga­nya.

Penghasilannya relatif kecil,tetapi is tetap menekuni pe­kerjaan itu untuk melaksana­
kan kewajibannya menghidupi keluarganya.
Meskipun penghasilannya re­latif kecil, tetapi is tetap me­nekuni pekerjaan itu untuk melaksanakan kewajibannya menghidupi keluarganya
(12) Kita sedang melak­sanakan pembangunan di berbagai sektor ke­hidupan masyarakat.
(13) Kita menghadapi ban­yak tantangan dalam melaksanakan pemba­ngunan.

Kita sedang melaksanakan pembangunan di berbagai sektor kehidupan masyarakat dan menghadapi banyak tan­tangan dalam pelaksanakan­nya.

(14) la akan menemui o­rang tuanya di kota itu.
(15) la akan melanjutkan perjalanan ke kota lain
la akan menemui orang tuanya di kota itu. kemudian akan melanjutkan perjalanan ke kota lain.


.
3. Kalimat Majemuk Setara

            Kalimat majemuk setara adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari peng­gabungan beberapa kalimat tunggal yang setara kedudukannya, yang menyatakan peristiwa-peristiwa yang terjadi secara berturut-turut atau dalam waktu yang ber­samaan. Hubungan koordinatif antara bagian kalimat yang satu dan bagian ka­limat yang lain yang setara itu akan terlihat pada penggunaan kata sambung (kata penghubung) sebagai koordinator dalam struktur kalimat majemuk.

Penggabungan kalimat-kalimat tunggal menjadi kalimat majemuk dapat menun­
jukkan hubungan yang sejajar, bertentangan, atau berupa pilihan.
3.1 Penggabungan beberapa peristiwa yang sejajar dengan menggunakan kata sambung dan, serta, lagi pula, sesudah itu, baik ... maupun, dan sejenis­nya.
Contoh :
            (16)  la menyadari kesalahannya dan berusaha memperbaiki kesala­hannya.
(17)  Kami menjelaskan cara bercocok tanam yang baik sesudah itu mempersilahkan para petani bertanya tentang hal-hal yang belum diketahuinya.
(18)  Orang itu rendah hati baik ketika dia masih aktif bertugas mau­pun ketika dia telah pensiun.
(19)  Hasil penelitian itu cukup menerik perhatian peserta seminar, dan dapat menunjukkan cara pemecahan masalah yang jelas,serta mudah diterapkan oleh para manajer perusahaan.
3.2 Penggabungan beberapa peristiwa yang bertentangan (berlawanan) dengan menggunakan kata sambung tetapi dan melainkan.
Contoh
(20)   Jumlah tamatan SLTA yang ingin melanjutkan pendidikan men­ingkat terus stiap tahun, sedangkan daya tampung perguruan tinggi terbatas.
(21)  Tingkah lakunya yang buruk itu tidak saja merugikan dirinya, tetapi juga merugikan keluarganya.
(22)   la bukan hanya terkenal di desanya sebagai orang kaya,melainkan juga terkenal sebagai orang dermawan.
3.3 Penggabungan beberapa peristiwa yang menyatakan pilihan dengan meng­gunakan kata sambung atau.
Contoh
(23)   Kita menyelesaikan pekerjaan itu dengan segera atau menyerah­kan kepada orang lain.
(24)  Saya hares menyampaikan kabar itu kepadanya sekarang atau menunggu waktu lain yang lebih baik.
(25)  Pejabat tersebut harus mampu melaksanakan program pemerin­tah yang didukung oleh rakyat atau mengundurkan diri dari jabatannya kalau dirasanya tidak mampu.
4. Kalimat Majemuk Bertinqkat
            Kalimat majemuk bertingkat adalah kalimat majemuk yang terbentuk dari sebuah kalimat tunggal yang salah satu bagiannya mengalami perluasan atau penggantian dengan kalimat lain,
            Hubungan bagian kalimat yang satu dengan bagian kalimat yang lain dalam suatu struktur kalimat majemuk tidak sama atau bertingkat. Bagian yang lebih tinggi kedudukannya disebut induk kalimat (klausa utama), sedangkan bagian yang lebih rendah kedudukannya disebut anak kalimat (klausa sematan).
            Hubungan antara induk kalimat dan anak kalimatnya bersifat subordinatif. Penggunaan kata sambung tertentu sebagai subordinator dalam perluasan kalimat tunggal menentukan hubungan induk kalimat dengan anak kalimatnya.

Kalimat  Majemuk
 
Kalimat Tunggal
 


(26)  la datang di rumah         la datang dirumah ketika kami
S     P            0               sedang merayakan hari ulang
kemarin.                         tahun adikku.
K (waktu)                       (kemarin mengalami perluas­an/pergantian)
4.1 Perluasan kalimat melalui hubungan waktu dengan menggunakan kata sam­bung ketika, setelah, sewaktu, selama, sementara.
Contoh
(27)     Ketika saya tiba di rumah, ayah telah pergi ke desa itu.
Ketika saya tiba di rumah            =   anak kaiimat (pengganti keterangan waktu)
..., ayah telah pergi ke desa itu .. = induk kalimat
(28)      la berhasil mengembangkan pabriknya setelah memperoleh pin­jaman modal dari bank.
ia berhasil mengembangkan
pabriknya  .........................         =  induk kalimat
 .... setelah memperoleh
pinjaman modal dari bank .....    = anak kalimat
(29)      Sementara menunggu makanan dihidangkan, para tamu asyik menyaksikan acara pertandingan tinju yang ditayangkan oleh TVRI.
Sementara menunggu makanan
Dihidangkan  .....................        =  anak kalimat
... para tamu asyik menyaksikan
acara pertandingan tinju yang
ditayangkan oleh TVRI ..........   =  induk kalimat


4.2 Perluasan kalimat melalui hubungan syarat dengan menggunakan kata sam­bung jika, kalau, jikalau, asal (kan), bila, manakala.
Contoh
(30)   Jika pekerjaannya dapat selesai besok, is akan berangkat ke Jakarta lusa.
Jika pekerjaannya dapat selesai
Besok ..............................             =   anak kalimat (pengganti keterangan syarat)
  .......ia akan berangkat ke
Jakarta lusa ...........................       = induk kalimat
(31)  Saya akan bekerja dengan tekun bila berhasil diterima sebagai pegawai di kantor itu.
Saya akan bekerja dengan
tekun ...................................         = induk kalimat
 .... bila berhasil diterima sebagai
pegawai di kantor itu .................  = anak kalimat
(32)  Kami boleh bermain olahraga di lapangan itu asalkan tidak menggangu kelompok yang lain.
Kami boleh bermain olahraga di
lapangan itu ......................           = induk kalimat
 .... asalkan tidak menggangu
kelompok yang lain ...................  = anak kalimat

4.3  Perluasan kalimat melalui hubungan pengandaian dengan menggunakan kata sambung seandainya dan sekiran a.
Contoh
(33)  Seandainya usul-usul yang diajukannya itu diterima oleh pengu­rus, tentu program kerja organisasi bisa terlaksana dengan baik.
Seandainya usul-usul yang diajukan
nya itu diterima oleh pengurus ....  =    anak kalimat
                                                                                    (pengganti keterangan
                                                                                      pengandaian)
  .....tentu program kerja organisasi
bisa terlaksana dengan baik       ......=     induk kalimat
(34)  Saya dapat membuktikan maksud baik saya sekiranya saya diberi kesempatan.
Saya dapat membuktikan maksud
baik saya ........... ...........                = induk kalimat
 .... sekiranya saya diberi kesem
Patan.................................             = anak kalimat
4.4    Perluasan kalimat melalui hubungan tujuan dengan menggunakan kata sam­bung agar, dan supaya.
Contoh
(35)   Engkau harus belajar dengan sungguh-sungguh agar dapat men­capai indeks prestasi yang tinggi.
Engkau harus belajar dengan
sungguh-sungguh ..............            = induk kalimat
 .... agar dapat mencapai indeks
prestasi yang tinggi.................... = anak kalimat (pengganti keterangan waktu)
(36)  Supaya petani tidak dipermainkan oleh tengkulak, hasil pertani­annya dijual melalui KUD setempat.
Supaya petani tidak dipermainkan
oleh tengkulak............................= anak kalimat
 ... hasil pertaniannya dijual melalui
KUD setempat............................= induk kalimat

4.5    Perluasan kalimat melalui hubungan perlawanan (konsesif) dengan meng­gunakan kata sambung meskipun, walaupun, sunqquhpun dan biarpun.
Contoh :
(37)  Meskipun hari hujan, anak itu pergi juga ke sekolah.
                                           Meskipun hari hujan ................ = anak kalimat (pengganti keterangan         perlawanan)

.... anak itu pergi juga
ke sekolah..................................= induk kalimat
(38)  la akan membantu orang itu biarpun is sendiri dalam keadaan kurang mampu.
la akan membantu orang itu..... = induk kalimatbiarpun is sendiri dalam
keadaan kurang mampu........... = anak kalimat
4.6   Perluasan kalimat melalui hubungan pemiripan atau perbandingan dengan menggunakan kata sambung seperti, laksana, dan sebagaimana.
Contoh :
(39)  Manusia harus mencintai sesamanya seperti is mencintai dirinya.
Manusia harus mencintai
Sesamanya..............................   = induk kalimat
... seperti ia mencintai dirinya   = anak kalimat
(pengganti keterangan perbandingan)
(40)  Wajah gadis itu cantik dan menawan laksana bulan purnama.
Wajah gadis itu cantik dan me­-
nawan ....................................   = induk kalimat
.., laksana bulan purnama........  = anak kalimat
(pengganti keterangan
perbandingan)
(41)  Saya akan memperhatikan lamaran orang itu sebagaimana saya memperhatikan lamaran yang lain. Saya akan memperhatikan lamaran orang itu ....................................= induk kalimat
.... sebagaimana saga memperhatikan
lamaran yang lain.......................= anak kalimat
4.7  Perluasan kalimat melalui hubungan sebab dengan menggunakan kata sam­bung    ssebab dan karena.
Contoh :
(42) Pekerja itu tidak dapat merampungkan pekerjaannya sebab se­minggu is sakit.
Pekerja itu tidak dapat merampung­
kan pekerjaannya        = induk kalimat
... sebab seminggu is sakit       = anak kalimat (pengganti
keterangan sebab)
(43) Karena uangnya terbatas, is hanya membeli sebagian dari barang yang ditawarkan pedagang itu.
Karma uangnya terbatas         = anak kalimat ... is hanya membeli sebagian dari barang yang ditawarkan pedagang
itu        = induk kalimat
4.8 Perluasan kalimat melalui hubungan akibat dengan menggunakan kata sam­bung hinqqa, sehinqqa, dan sampai.
Contoh
(44) Ayah bekerja terlalu keras sehingga jatuh sakit.
Ayah bekerja terlalu keras       = induk kalimat
... sehingga jatuh sakit = anak kalimat (pengganti keterangan akibat)
(45) Pelatih itu membimbing anak-anak tersebut sampai mereka bisa bermain sendiri.
Pelatih itu membimbing anak-anak
tersebut           = induk kalimat ... sampai mereka bisa bermain
sendiri = anak kalimat



4.9 Perluasan kalimat melalui hubungan penjelasan atau penegasan dengan menggunakan kata sambung bahwa.
Contoh
(46) la baru sadar bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan anak-anaknya.
la baru sadar    = induk kalimat
... bahwa pendidikan itu sangat penting bagi masa depan anak­anaknya        = anak kalimat (pengganti
keterangan penegasan)
(47) Bahwa penguasaan ilmu pengetahuan merupakan syarat mutlak untuk memajukan bangsanya, selalu is tekankan pada pidato­pidatonya.
Bahwa penguasaan ilmu pengeta­
huan merupakan syarat mutlak un­
tuk memajukan bangsanya                  = anak kalimat ... selalu is tekankan pada pidato­
pidatonya        = induk kalimat
4.10 Perluasan kalimat melalui hubungan cara atau alat dengan menggunakan kata sambung dengan.
Contoh
(48) Polisi menyelidiki peristiwa kejahatan tersebut dengan menyamar sebagai buruh pabrik.
Polisi menyelidiki peristiwa itu           = induk kalimat
... dengan menyamar sebagai bu­
ruh pabrik        = anak kalimat (pengganti
keterangan cara)
(49) Adik menulis pelajarannya dengan pensil.
Adik menulis pelajarannya      = induk kalimat
... dengan pensil          = anak kalimat (pengganti keterangan alat)
50

Tidak ada komentar: