BAB IV
PEMBENTUKAN KALIMAT
Sasaran Belajar
Setelah mempelajari materi baba ini, mahasiswa di
harapkan mampu:
1. menjelaskan funsi kalimat sebagai
pernyataan pikiran;
2.
menjelaskan hubungan antara
kata dan kalimat ;
3. membedakan bagian - bagian kalimat menurut fungsi masing-masing;
4. membentuk kalimat-kalimat sederhana yang
gramatil;
1 Pendahuluan
Bahasa adalah saran berpikir baik atau menyampaikan
pesan kepada orang lain maupun untuk menerima pesan daari orang lain.pikiran
yang disampaikan dalam pembicaraan atau tulis di unkapkan melalui rankaian kata
yang terpilih dan tersusun menurut kaidah tertentu.
Bahasa sebagai symbol yang bermakna terdiri dari
satuan-satuan tertentu yang secara funsional yan saling berhubungansebagai
satuan system. Satuan terkecil yang mengandung makna berupa kata dan frasa (
kelompok kata ). Sedamkan satuan lebih besar yang mengandung pikiran berupa
kalimat
Penguasaan bahasa sebagai saranan berpikir dan
berkomunikasi banyak ditentukan oleh kosakata yan memandai.
2 Kata dan Kalimat
Kata adalah suatu bahasa yang terkecil yang menyatakan
makna atau fungsi tertentu. Kata-kata yang disusun berdasarkan kaidah tertentu
membentuk satuan bahasa yang lebi besar, yaitu kalimat
Kalimat sebagai satuaan bahasa yang lebih besar daripa
kata atau frase umummya muncul dalam kalimat tulisan atau pembicaraan berupa
rangkaian kata yang menyatakan pikiran tertentu yang secara relative dapat
berdiri sendiri, dan intonasinya menunjukan batas antara sesamanya. Setaip
kalimat yang muncul dalam tulisan atau pembicaraan masing-masing menyatakan
pikiran atau terbatas. Tetapi tetap utuh baik secara tersurat maupun tersirat.
Pikiran yang utuh dalam setiap kalimat diungkapkan dalam
dua bagian, supjek dan predikat. Subjek sebagai bagian yang menjadi pokok
pembicaraan dalam kalimat dijelaskan maknanya oleh predikat.
Contoh:
1.
pembagunan tenaga angina
terbesar luas sejak abat peretengahan.
2.
kincir angina diper gunakan di
perdesaan di Amerika sekitar umntuk melayani pompa-pompa irigrasi dan
pergerakkan motor-motor listik ukuran kecil
3.
kincir angina atau turbin
angina mengubah enrgi kinetikdari gerak udara menjadi tenaga mekanik dalam
bentuk perputeran poros.
4.
gerak mekanik digunakan untuk
mengerakan pompa atau membangkitkan
tenaga listrik.
5. konstruksi dari intalasi tenaga agin tidak
memperlukan teknologi baru.
Dalam kalimat, makna kata
secara leksikal lembur kedalam makna lebih besar, makna kalimat. Kata-kata yang
dipakai membentuk kalimat bekerjasama untuk menyatakan makna kalimat berupa
pikiran yang hendak di sampaikan oleh pemakai bahasa yang bersangkutan makin
jelas pikiran itu tersusun., makin mudah menyatakan ke dalam satuan-satuan
kalimat. Hubungan antara kata dan kalimat dapat dilihat
pada conto berikut.
kata
|
|
menyatakan menyatakan
makna
|
Menyatakan
funsi
|
Saya
Amin
pergi ke
kemarin
desa itu
|
Dan
Ke
itu
|
Kalimat
|
Menyatakan pikiran
|
( 6 )
Saya dan amin pergi
Kedesa itu kemarin
|
Pegawai
Mengerjakan itu
Tugasnya dengan
Baik
|
Sawah-sawah di
Dikejakan secara
Teradisonal
kampungnya
|
Rumahnya oleh
Diperbaiki itu
Tukang ini
Har
|
(7)
Pegawai itu mengerjakan
tugasnya dengan baik
l
|
(8)
Sawah-sawah di kampungnya di
kerjakan secara tradisona
|
(9)
Rumahnya di perbaiki (oleh)
tukang itu hari ini
|
3. Bagian-Bagian kalimat
Pada uraiyan bagian 2 telah di butuhkan bahwa kalimat
adalah rankaiyan kata yan menyatakan pikiran tertentu yan secara relatif dapat
berdiri sendiri, dan intonasinya manujukkan batas atas sesama kalimat.
Kata atau kelompok kata yang sama di pakai mambentuk
kalimat menduduki funsi-funsi tertentu dalam stuktur kalimat. sebagai unsur
yang terintegrasi ke dalam suatu struktur, kata-kata tersebut merupakan unsure
kalimat.
Bagian inti yang harus terdapat dalam kalimat adalah
subjek (s) dan predikat (p). bagian inti kalimat adlah bagian yang tak dapat
dihilangkan dalam struktur kalimat. subjek kalimat berfungsi sebagai inti
pembicaraan, sedangkan predikat berfunsi sebagai penjelasan terhadap subjek,
yang dapat dilengkapi dengan objek (o) atau keterangan (k).
Subjek dan Predikat
Setaiap kalimat sebagai bentuk peryantaan pikiraan
mempunyai subjek dan predikat, baik dengan dinyatakan secara tesirat. Subjek
sebagai inti pembicaraan barulah menyatakan pikiraan jika dijelaskan predikat.
Hubungan antara subjek dan predikat dalam kalimat
turut menentukan isi pikiran yang dimaksud. Kata-kata yang digarisbawahi pada
contoh berikut.
Contoh:
(10) Saya sebaiknya beristirahat sejenak.
S P
(11) Perusahaannya makin berkembang
akhir-akhir ini.
S P
(12) kami telah bekerja
keras selama ini.
S P
(13) enkau belajar dengan tekun.
S P
(14) persoalannya akan kita selesaikan
hari ini
S P
Kalimat-kalimat di ats masing-masing mengunakan kata-kata yang
Berfunsu menjelaskan predikat, yaitu :
Keterangan sebaiknya dan sejanak
pada kalimat (10),
Akhir-akhir ini pada kalimat (11)
Selam ini pada kalimat (12),
Dengan tekun pada pada kalimat (13), dan
Dalam waktu sinkat pada kalimat (14).
Kata-kata
yang tergolong keterangan tersebut melenkapi penjelasan predikat terhadap
subjek kalimat.
Ada beberapa- macam keterangan yang dapat
dipakai untuk melenkapi funsi predikat menjelaskan subjek kalimat dan di
golongkan sebagai bagian bukan inti kalimat.
Isi
pikiran yang terdapat kalimat tercemin pada hubungan antara subjek dan
predikat. Tanpa adanya subjek, pokok pembicaraan dalam setiap kalimat menjadi
tidak jelas. Sebaliknya tanpa adanya predikat, keadaan subjek atau situasi yang meliputi subjek tidak
jelas.
Subjek
|
Predikat
|
Bagaimana saya ? ( sebaiknya ) beristerahat ( sejenak )
Bagaimana prerubahannya ? makin maju
Mengapa kami ? telah bekerja
keras ( selam ini )
Bagai mana engkau ? belajar
( dengan tekun )
Bagai mana presoalannya ? akan di selesaikan
(dalam waktu sinkat )
Predikat
|
Subjek
|
Siapa yang sebaiknya beristirahat sejenak ? saya
Apa yang makin berkebang ? perusahannya
Siapa yang telah berja keras selama ini
? kami
Siapa yang belajar dengan tekun ? engkau
Apa yang akan diselesaikan
Dalam singkat?
persoalannya
Pikiran
yang di yantakan pada setiap kalimat selalu utuh atau lengkap, tetapi bentuk
pernyataannya ( pengungkapannya ) tidak selalu lenkap. Dalam situasi tertentu,
pemakai pembahasa kadang-kadang tidak menyebutkan secara lenkap bagian kalimat
tanpa mengunakan makna kalimat.
Unsur kalimat yang tidak diseburkan itu
harus dipahami secara tersirat dalam stuktur kalimat. struktur kalimat yang
demikian disebut elips. Karya kalimat ilmiah sebaiknya tidak mengunakan kalimat
eplis seperti pada contoh kalimat (15)
sampai kalimat ( 19 ).
Contoh :
Isi pikiran
|
Bentuk pengungkapan
|
(15) Datanglah ke rumah nanti siang ! Datanglah engkau kerumaku
nanti siang !
(16) Saya dipabrik itu sejak tahun 1987 Saya bekerja dipabrik itu
sejak 1987
(17) Kemarin ia kesana Kemarin
ia pergi kesana
(18) Diminta segra datang Anda/ia
diminta olehnya dating segra
(19) Duduklah ! Dudulah
engkau !
(20) Ke mana ? Kemana
saudara akan pergi ?
Objek dan Keterangan
Objek dan Keterangan adalah dua buah kalimat yang sering
muncul dalam kalimat dalam melengkapi predikat. Hubungan antara objek (O) dan
predikat (P) ternyata lebih erat dari pada hubungan antara keterangan (K)
dengan predikat.
Objek kalimat selalu terletak dibelakang presikat yang tergolong
kata kerja aktif trasitif (frasa verba trensitsf) dan tempatnya tetap/terkait
(P/O) karena menjadi inti kalimat. Objek kalimat dapat beruba –nya,-ku
dan –mu serta dapat menjadi subjek (S) dalam kalimat pasif. Keterangan
yang mempunyai hubungan yang agak longer dengan predikat dapat dipindahkan
tempatnya atau kehilangan pada struktur kalimat tanpa merusak makna kalimat
karena bukan merupakan inti kalimat
Contoh :
(21) Ia membaca buku itu beberapa
kali
S P
O K
A. Ia
beberapa kali membaca buku itu
B.
Beberapa kali ia membaca buku itu.
C.
Membaca buku itu beberapa keli.
D.
Membaca buku itu beberapa kali
( 21c dan 21d tidak gramatikal )
(22) Kami
merayakan hari ualng takun kemarin.
S P O K
a. kemarin
kami merayakan hari ulang tahunnya
b. kami
kemarin kami merayakan hari ulang tahunnya
c.
merayakan hari ulang tahunnya kemarin kami
d.
kemarin merayakan hair ulang tahunnya kami
( 22c dan 22d tidak gramatikal )
(23) saya
mengunjugi orang tuanya di desa itu
S P O K
a. orang tuanya saya kunjungi
di desa itu.
b. di desa itu saya mengunjugi
orang tuanya.
c. saya berkunjung ke orang
tuanya di desa.
d. mengunjungi orang tuanya di
desa.
( tidak gramatikal )
Objek pada kalimat (21), (22),
dan (23) di atas dapat bertukar fungsinya sebagai subjek pada kalimat pasif.
Jika pada kalimat aktif subjek berperan melakukan perubuatan., maka pada
kalimat pasif subjek dikenai perbuatan yang disebut pada predikat kalimat.
Kalimat yang predikatmya bahwa
kalimat pasif yang mengaju pada persona ketiga mengunakan kata kerja berawal
di-, sedangan kalimat pasif yang mengacu pada kalimat (28) dan (29).
Perlu dijelaskan bahwa kalimat
pasif yang mengaju kepada persona ketiga mengunakan kata kerja berawalan
di-,sedangkan kalimat pasif yang mengacu kepada persona pertama/kedua dan kata
kerja tak berawalan.Hubungan antara kata persona kata kerjanya. Sangat
erat sehingga tidak boleh disisipi kata
lain. Bentuk pasif juga ditandai oleh pemakaian kata kerja berawalan ter-
dengan beberapa pengecualaian seperti terlihat pada kalimat (31) dan kalimat
(33).
Kalimat Aktif
|
|
Kalimat Pasif
|
(24)
Ia membaca buku itu Buku
itu dibacanya
O S
Itu beberapa kali beberapa kali.
(25)
Kami merayakan hari Hari
ulang tahunya
Ulang tahunnya kemarin
kami rayakan kemarin
O
(26) Saya
menulis surat Surat
saya tulis
O S
(27) Kita
akan membantu Kita akan
Bantu mereka
( tidak gramatikal)
(28) Saya
ingin menjelaskan Saya igin
jelaskan hal itu
Hal itu lebih lanjut lebih lankut kepadanya
Kepadanya
(tidak gramatikal)
Ingin saya jelaskan hal itu
Lebih lanjut kepanya.
(29) Paman
pulang ke desa
_________________
(30) Mari
kita berjalan-jalan
_________________
Ke danau itu!
(31) Ia
dapat mengangkat peti Peti itu
dapat dingkat
Itu.
Peti itu terangkat olehnya.
(32) Ayah
tertawa mendengar
_________________
Ceritanya.
(33) Penulis itu cukup terkenal _________________
Keterangan
yang menyertai predikat kalimat bervariasi sesuai dengan fungsinya untuk
melengkapi predikat. Hubungan yang agak longgar antara keterangan dan predikat
memungkinkan penempatan keterangan dalam struktur kalimat. jenis-jenis
keterangan yang bermacam-macam itu dapat dilihat pada contoh berikut.
(34) Ia berdiri di tmpat itu sejak tadi
K
(tujuan)
(35) Ujian berlangsung selama
dua jam
K
(waktu)
(36) Anak itu lulus ujian
karena rajin belajar
K(srbab)
(37) Orang itu terlalu sibuk
bekerja sehingga jatuhsakit
K(akibat)
(38) Saya melempar anjing itu dengan
batu
K(alat)
(39)Pemerintah
melakukan pembangunan untuk menigkatkan kesejatraan masyarakat
K(tujuan)
(40) Semua anggota keluarga hadir kecuali dia
K(pembatasan)
(41)
Orang itu berjalan cukup
cepat
K(keadan)
(42) Meskipun hujan, anak itu pergi juga kesekolah
K(perlawanan)
(43)
Saya bersedia dating asal
diundang
K(syarat)
(44)
Giginya putih bagai mutiara
K(perbandingan)
(45)
Mereka tentu dating
menemuimu
K(modalitas)
(46) Ibu bersama tamunya menyaksikan
peristiwa itu
K(sertaan)
Keterangan modalitas menyatakan sikap
atau sarana pembicara/penulis terhadap hal yang dibicarakan, yang meliputi
keadaan, peristiwa, tindakan,atau sifatnya (mungkin, bole, barangkali, dan
sebagainya)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar